Halaman

Sabtu, 28 Agustus 2010

Perlu, Kursus Khusus Guru PAUD

SOLO-Kursus tambahan menyangkut bagaimana mengajar dan mengelola sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan. Dengan cara itu, setidaknya bisa meningkatkan kualitas lembaga PAUD.
Saat ini diakui PAUD sedang booming, meski penyebarannya juga belum merata dan masih memerlukan dorongan agar terus tumbuh. Termasuk kualitas guru yang masih harus ditingkatkan,kata Dra Siti Wahyuningsih MPd, kemarin.
Ketua Program Studi PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS itu menanggapi pernyataan Prof Dr Ali Formen, soal kualitas guru PAUD dan penyebaran serta pengelolaannya yang kurang bagus (SM, 24/8).
Dia mengatakan, kursus memang menjadi alternatif sembari menunggu perkembangan dan perhatian yang makin terarah dari pemerintah berkaitan dengan PUD ini. Sebab selama ini masih kecil dan lebih diserahkan ke nonformal.
Karena bersifat lebih banyak nonformal dan informal, maka diselenggarakan apa adanya. Guru yang disediakan asal ada. Padahal justru PAUD membutuhkan sentuhan lebih berkualitas dan terarah. Dia setuju idealnya guru PAUD harus S1 dari pendidikan yang linear. Namun dengan gaji sangat tidak layak selama ini, khususnya PAUD nonformal dan informal, akibatnya tidak cukup untuk keperluan itu.
Malah jauh dari cukup, sehingga tidak bisa mengangkat semangat guru agar meneruskan pendidikan ke jenjang lebih baik. Untuk sekadar menambah uang saku kurang, apa mungkin untuk biaya kuliah? Karena itu, pemerintah mestinya memberikan penghargaan layak, sehingga guru akan terdorong kuliah.
Dengan begitu, suatu saat PAUD akan menjadi lembaga pendidikan berkualitas dan mengantarkan anak-anak sekolah lebih baik. Dia mencontohkan Malaysia dan negara lainnya yang sudah lebih dulu menyiapkan dan memberikan perhatian besar pada konsep pendidikan ini. Sementara, Indonesia baru memulai pada 2003.
UNS sendiri sudah membuka Prodi PAUD dan pendaftarnya sangat banyak. Ini sebagai bukti semangat ke situ ada. Di sisi lain masih banyak yang sudah menjadi guru PAUD, tetapi tak punya uang karena penghargaan kecil.(an-75).www.kemenag.go.id

Kamis, 15 Juli 2010

Taman Kanak-Kanak (TK)

Taman Kanak-Kanak (TK) termasuk dalam jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yakni usia 6 tahun atau di bawahnya yang dikemas dalam bentuk pendidikan formal. Program pembelajaran TK lebih ditekankan kepada pemberian rangsangan pendidikan guna membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Masa belajar seorang murid di TIK tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semesternya. Untuk lulus dari tingkat program di TK selama dua (2) tahun, yakni :
  • TK Nol Kecil selama 1 tahun
  • TK Nol Besar selama 1 tahun
Usia rata-rata minimal anak untuk dapat memulai pendidikan di TK berkisar 4-5 tahun, sedangkan usia rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, murid akan melanjutkan program pendidikan ke tingkat Sekolah Dasar atau yang biasa disingkat SD.

Pembelajaran di TK

Anak-anak diberi kesempatan belajar sesuai dengan usia tiap tingkatannya, antara lain :
  • Bernyanyi
  • Membaca
  • Berhitung
  • Budi bahasa
  • Agama
  • Dan berbagai macam keterampilan lainnya.

Tujuan dari pembelajaran tersebut diatas adalah untuk menciptakan daya cipta kanak-kanak serta memacunya untuk belajar mengenai berbagai ilmu pengetahuan yang dirancang sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan daya pikir dan peranan anak kecil, yang dikemas dalam bentuk belajar sambil bermain.


1996 - 2010 kemdiknas.go.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta 10270

Sabtu, 26 Juni 2010

MASA LIBURAN

Libur tahun pelajaran 2010/2011 TKI Ummul Qura dari tanggal 20 Juni - 11 Juli 2010, mulai aktif kembali tanggal 12 Juli 2010